Sejarah Unesa tidak dapat dipisahkan dari IKIP
Surabaya yang dimulai sekitar tahun 1950. Berawal dari kursus B-I dan B-II
bidang Ilmu Kimia dan Ilmu Pasti yang memanfaatkan sarana dan prasarana berupa
ruang kelas dan laboratorium milik Belanda, Hoogere Burger Schol (HBS).
Kursus-kursus tersebut diselenggarakan di Surabaya untuk memenuhi kebutuhan
tenaga guru setingkat SLTP dan SLTA. Kursus-kursus tersebut meliputi:
(a) B-I dan B-II Kimia,
(b) B-I dan BII Ilmu Pasti,
(c) B-I Bahasa Inggris,
(d) B-I Bahasa Jerman,
(e) B-I Teknik,
(f) B-I Pendidikan Jasmani,
(g) B-I Ekonomi,
(h) B-I Perniagaan,
(i) B-I Ilmu Pesawat.
Pada tahun 1957, kursus-kursus B-I dikelompokkan
menjadi dua, yaitu (1) Kursus B-I Umum, yang meliputi Bahasa Inggris dan bahasa
Jerman, dan (2) Kursus B-I Kejuruan, yang meliputi Kimia, Ilmu Pasti, Ekonomi,
Perniagaan, Teknik, Pendidikan Jasmani, dan Ilmu Pesawat. Kursus-kursus
tersebut berlangsung sampai tahun 1960.
Dari sejarah institusinya, Universitas Negeri
Surabaya (Unesa) berawal dari cikal bakal intergrasi kursus B-I dan B-II yang
ada di Surabaya kemudian sebagai FKIP pada tahun 1960. Kemudian pada tahun 1961
FKIP diintegrasikan sebagai anak perguruan dari FKIP Universitas Airlangga
Malang.
Pada tahun 1962 didirikan Akademi Pendidikan Guru
(APG), kemudian menjadi Institut Pendidikan Guru (IPG). Dualisme muncul antara
FKIP dan IPG. Untuk menghilangkan dualisme tersebut, berdasarkan Surat
Keputusan Presiden nomor 1/1963 tertanggal 3 Januari 1963 dilakukan integrasi
IPG dengan FKIP menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP). maka pada
20 Mei 1964 FKIP Universitas Airlangga Malang berubah nama menjadi IKIP Malang
sementara FKIP Universitas Airlangga cabang Surabaya berubah nama menjadi IKIP
Malang cabang Surabaya. Keadaan semacam ini berlangsung sampai tanggal 19
Desember 1964.
Kemudian, berdasarkan SK Menteri Perguruan Tinggi
dan Ilmu Pengetahuan nomor 182/1964 tertanggal 19 Desember 1964, secara resmi
IKIP Surabaya sebagai lembaga independen dengan pimpinan presidium. Tanggal itu
pula ditetapkan sebagai tanggal kelahiran IKIP Surabaya yang setiap tahun
diperingati sebagai Dies Natalis IKIP Surabaya.[1]
Pada hari yang sama diadakan seremoni IKIP di jalan Kayoon 72-74 Surabaya pukul
08.00 WIB. IKIP Surabaya bermula dengan lima fakultas, yaitu:
(1) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)(2) Fakultas Keguruan Ilmu Sosial (FKIS)
(3)Fakultas Keguruan Sastra Seni (FKSS)
(4) Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta (FKIE)
(5) Fakultas Keguruan Ilmu Teknik (FKIT)
Pada 1 Maret 1977, Sekolah Tinggi Olahraga (STO)
berintegrasi dengan IKIP Surabaya berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan R.I. nomor 042/O/1977 tertanggal 22 Februari 1977 dan menjadi
Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan (FKIK), yang merupakan fakultas keenam yang
dikelola oleh IKIP Surabaya, fakultas-fakultas terebut adalah:
(1) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)(2) Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS)
(3) Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam (FPMIPA)
(4) Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS)
(5) Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK)
(6) Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK).
Kemudian berdasarkan Keppres RI No. 93 Tahun
1999, IKIP Surabaya berubah menjadi Universitas Negeri Surabaya. Sesuai hasil
keputusan rapat senat pada tanggal 12 Oktober 1998, yang menyepakati bahwa nama
IKIP Surabaya pasca-konversi adalah Universitas Negeri Surabaya (Inggris:State
University of Surabaya) yang disingkat Unesa. Unesa merupakan lembaga yang
mempunyai misi ganda yang tetap memiliki basis sebagai LPTK (Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan). Unesa tetap menyelenggarakan misi utama, yaitu
menyelenggarakan program kependidikan dan program non kependidikan, sehingga
Unesa tetap bertugas sebagai penghasil tenaga kependidikan untuk pendidikan
prasekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sesuai Keppres RI No. 93
Tahun 1999, berdasarkan perluasan mandat dan perubahan tersebut, Unesa tetap
memiliki enam fakultas yang juga mengalami perubahan nama, yaitu:
(1) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)(2) Fakultas Bahasa dan Seni (FBS)
(3) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
(4) Fakultas Ilmu Sosial (FIS)
(5) Fakultas Teknik (FT)
(6) Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK).
Pada tahun 2006 atau tujuh tahun pasca konversi,
Unesa membuka satu fakultas baru, yaitu Fakultas Ekonomi. Hal itu sesuai Surat
yang dikeluarkan Dirjen Dikti Nomor 761/D/T/2006 tentang Pembukaan Fakultas
Ekonomi Unesa tertanggal 16 Februari 2006, dan Surat Keputusan Rektor Unesa No.
050/J37/HK.01.23/PP.03.02/2006 tentang Pemisahan Jurusan Pendidikan Ekonomi dan
Program Studinya dari Fakultas Ilmu Sosial dan Pembukaan Fakultas Ekonomi
tertanggal 16 Maret 2006. Sehingga saat ini Unesa memiliki tujuh fakultas.
Saat ini Unesa mengelola program studi
kependidikan maupun non-kependidikan, dengan jenjang diploma (D2 dan D3),
strata satu (S1), dan pascasarjana yang terdiri atas strata dua (S2) dan strata
tiga (S3). Karena perjalanan Unesa tidak dapat dipisahkan dari IKIP Surabaya,
maka hari kelahiran (dies natalis) Unesa tetap menggunakan dies natalis IKIP
Surabaya.
Perkembangan Jurusan terjadi di FIP dan FIS. FIP
sebelum tahun 2005 hanya mengelola dua jurusan, pada tahun 2006 dengan mengacu
pada kebutuhan pasar kerja, maka FIP mengembangkan prodi Bimbingan Konseling
menjadi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Sedang pada tahun 2008
dengan diberlakukannya Undang-Undang Sisdiknas yang mensyaratkan guru harus
berkualifikasi S-1, maka FIP mengembangkan prodi D-2 PGSD menjadi Jurusan PGSD,
yang sementara mengelola prodi S-1 PGSD, dan ke depan akan dikembangkan
prodi-prodi yang lain sesuai dengan kebutuhan. Sehingga mulai tahun 2008, FIP
mengelola 4 Jurusan.
Pada tahun 2009 Unesa mempunyai 7 Fakultas dan
satu Program Pascasarjana yang mengelola 26 Jurusan, dan terdiri dari 66 Prodi.
Sampai saat ini, Unesa belum pernah menutup Jurusan yang dimiliki. Dengan
perkembangan jurusan seperti tersebut di atas, maka pertumbuhan jurusan di
Unesa rata-rata hanya 3%. Namun pada masa mendatang prodi-prodi yang potensial
akan dikembangkan menjadi jurusan, dan jurusan jadi fakultas, sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
Program Studi di Unesa yang telah terakreditasi
BAN sebanyak 79%, dengan rincian yang memperoleh katagori A 19%, B 48%, dan C
32%, serta yang belum terakreditasi 35,71% yang artinya beberapa prodi baru dan
prodi yang lain sedang dalam proses pengusulan akreditasi. Peningkatan status
akreditasi perlu dilakukan dalam rangka mendapatkan akreditasi institusi yang
bernilai A. Prodi-prodi yang belum terakreditasi sebagian besar merupakan prodi
yang belum lama diresmikan. Sejak tahun 2010 di Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, empat program studinya telah melaksanakan program kelas
internasional, sedangkan di Program Pascasarjana ada tiga prodi yang
melaksanakan kelas internasional.
Sumber
: https://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Negeri_Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar